Sebelum kita
memasuki pembahasan mengenai kehancuran dan pembentukkan kembali alam semesta,
ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal hal-hal yang berkaitan dengan alam
semesta.
A. Lima Kolāhala
Kolāhala artinya seruan verbal yang dimulai oleh
beberapa orang yang mengatakan, “Ini akan terjadi.” Sebelum
peristiwa sebenarnya terjadi, muncul di antara orang-orang yang berkumpul dan
berbicara mengenai hal-hal yang akan terjadi dalam bahasa yang sama dan suara yang
bulat.
Kolāhala tepatnya
adalah seruan-seruan yang dilakukan dengan penuh kegembiraan oleh banyak orang
sebagai suatu pertanda sebelum hal sebenarnya terjadi. Bukan berarti, seperti
kegemparan yang terjadi di kota-kota atau di desa-desa yang meramalkan sesuatu
yang tidak benar.
Ada lima
jenis Kolāhala di dunia ini:
1) kappa-kolāhala
2) cakkavati-kolāhala
3) buddha-kolāhala
4) maṅgala-kolāhala
5) moneyya-kolāhala
1.
Kappa-kolāhala
Kolāhala yang
mengingatkan umat manusia akan hancurnya dunia disebut kappa-kolāhala.
Ketika saat hancurnya dunia sudah mendekat, dewa bernama Lokavyūha dari
alam kenikmatan indria (kamāvacara-dewa), dengan mengenakan pakaian merah, dan
rambut tergerai, mengusap air matanya, menyusuri jalan-jalan yang digunakan
oleh manusia dan berteriak dengan keras hingga terdengar oleh umat manusia di
segala penjuru, seratus tahun sebelum peristiwa sebenarnya terjadi.
“Teman-teman,
seratus tahun sejak hari ini, dunia akan hancur! Samudra raya akan mengering!
Bumi, Gunung Meru, semuanya akan terbakar dan hancur (jika dunia akan hancur
oleh api), akan terjadi banjir besar dan hancur (jika dunia hancur oleh air),
akan tertiup oleh badai angin dan hancur (jika dunia hancur oleh angin), dunia
akan hancur dimulai dari bumi dengan Gunung Meru dan samudra hingga Alam Brahmā!
Teman-teman, kembangkan cinta kasih (mettā), kembangkan welas asih (karuṇā),
kembangkan rasa bahagia atas kebahagiaan orang lain (muditā), kembangkan
ketenangseimbangan (upekkhā) yang merupakan sifat Brahmā! Layani
orangtuamu dengan penuh hormat! Berbuatlah kebajikan! Jangan gegabah!”Seruan
ini yang dilakukan sambil menangis keras disebutkappa-kolāhala.