Minggu, 20 Mei 2012

PERTEMUAN AJARAN BUDDHA DAN AJARAN TAO

Awal Ajaran Buddha Masuk ke Tiongok
Secara umum dikatakan bahwa agama Buddha datang ke Tiongkok pada tahun 65 masehi dimulai dengan kedatangan dua bhiksu dari Asia Tengah. Buddhisme menghadapi masyarakat yang sudah berbudaya tinggi dan memiliki filsafat sendiri. Buddhisme  mulai menyebar di Tiongkok selama dinasti Han dan berhasil mengokohkan diri dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Tiongkok. Memang pernah terjadi dalam sejarah Tiongkok, beberapa kali kaisar tidak setuju dengan kedatangan agama Buddha yang di anggap baru.

Pada awal kedatangan agama Buddha  di Tiongkok beraliran Hinayana yaitu sekte Abhidharma-kosa dan sekte Satyasidhi, tetapi  tidak bertahan lama.kemudian barulah agama Buddha beraliran Mahayana yang masuk ke Tiongkok.

Ajaran Buddhisme pada masa awal tersebut tidak begitu menekankan konsep tanpa diri atau roh [anatman/anatta], tetapi dalam usahanya menyesuaikan kepercayaan yang berkembang saat itu mengenai roh yang kekal, maka ditekankan mengenai Nirvana yang merupakan suatu kondisi yang kekal. Selain itu diperkenalkan juga hukum karma sebagai suatu nilai moral dan cinta kasih dan perlunya pengendalian nafsu keinginan.

Sejarah Taoisme di Tiongkok
Pendiri Taoisme ialah seorang ahli pikir Tiongkok terkenal dengan nama “Lao Tse” (guru tua) yang diperkirakan lahir tahun 600 SM bertepatan dengaqn tahun ke 3 dari raja King Ting dari dinasti Kau. Ia menjabat Pengawas Urusan Arsip pada Perpustakaan Kerajaan (Imperial Library). Lao Tse dengan ketekunannya mempelajari buku-buku kuno dan kemudian membentuk pendapatnya sendiri tentang agama dan filsafat yang pada masa kemudian sangat menarik perhatian orang-orang yang mempelajarinya. Ketika berumur 90 tahun ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai arsip kerajaan untuk kemudian melakukan pengembaraan ke seluruh negara guna menghindari tindakan raja yang ia anggap dzalim dan kejam.

Bertemunya Tiga Ajaran, Tao, Kongfusius dan Buddha di Tiongkok
Agama-agama Cina yang popular di dunia adalah Konfusianisme, Budhaisme dan Taoisme. Tiga ajaran ini saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, dan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari orang Cina. Jika Konfusianisme lebih menekankan nilai-nilai etika kehidupan, Budhaisme lebih menekankan mengenai kehidupan setelah mati, maka Taoisme lebih menekankan keserasian hubungan manusia dengan alam.

Tiga ajaran ini sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan keagamaan orang Cina, sehingga sulit bagi kita untuk memisahkan mana di antara praktek-praktek keagamaan orang Cina ini benar-benar murni bersumber pada Konfusianisme, Budhaisme, serta Taoisme. Dan dalam makalah kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu agama Taoisme, ajaran-ajarannya, serta praktek ibadahnya.

Sejarah di Tiongkok mencatat arus Ajaran Lao Tse terletak ditangan murid-muridnya, yang terkenal diantaranya bernama Chuang Tse. Filosof Lao Tse meninggalkan sebuah kitab kecil Tao Te Ching yang berisi 5000 perkataan Tionghoa, yang kemudian dikomentari oleh Chuang Tse menjadi 52 buah buku tebal (yang masih ada tinggal 33 buku saja). Buku Chuang Tse tersebut menjadi popular di negeri Tiongkok dan banyak dikagumi orang di sana. Akan tetapi sayang tulisan-tulisan Chuang Tse tersebut tidak menggambarkan ajaran Lao Tse yang murni, oleh karena di sana-sini penuh dengan pandangannya sendiri yang menyimpang dari ajaran gurunya. Setelah Chuang Tse meninggal, maka banyak penulis yang melanjutkan ajaran Taoisme dalam bentuk keagamaan. Kemudian setelah Taoisme dipandang sebagai agama, maka faham ini mengalami penurunan karena dimasukkannya magic, takhayul, pendewaan terhadap kekuatan alam. Bahkan Lao Tse sendiri diperdewakan orang. Ketika Budhisme masuk Tiongkok, Taoisme meminjam dari padanya faham “Reinkarnasi” (penitisan roh kembali) sehingga Lao Tse dianggap sebagai titisan dewa Budha. Setelah itu didirikan banyak kuil diseluruh Tiogkok, diciptakan juga upacar-upacara dan kurban-kurban dqan sebagainya untuk memuja Lao Tse dan roh-roh halus.

Hampir 1000 tahun lamanya Taoisme berkembang seiring dengan Kunfusianisme dan tersebar ke seluruh penjuru Tiongkok sehingga berpengaruh luas terhadap segala aspek kebudayaan. Akhirnya terjadi perpecahan dalam Taoisme yaitu timbulnya aliran Taoisme filosofis murni dan Taoisme religious (yang bersifat keagamaan). Taoisme yang bersifat filosofis mempunyai dasar filsafat naturalism (kealaman) yang mengajarkan bahwa segala sesuatu memiliki inti, misalnya kesederhanaan itu adalah kunci pengetahuan, kesabaran adalah kunci pengertian, kasih sayang dan ramah tamah adalah kunci persahabatan, sedangkan ketenangan adalah kunci kehidupan yang baik.

Selanjutnya Taoisme menjurus ke dalam suatu faham magisme serta praktek-praktek takhayul. Pengikutnya memuja dewa-dewa alam, memuja Lao Tse sendiri sebagai dewa, danh dewa-dewa yang berasal dari Budhaisme pun dipuja.

Maka akhirnya terjadilah pencampuradukan antara Taoisme dengan Budhisme yang selanjutnya sulit dibedakian antara keduannya, terutama dalam upacara-upacara pemujaan serta upacara-upacara keagamaan lainnya. Bertambah sulit lagi setelah Kunfusianisme bercampur baur dengan kedua faham tersebut.

Daftar Pustaka:
http://majelistaoisme.blogspot.co.id
Arifin. Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar. Jakarta: PT Golden Tarayon Press.2001.
Keene, Michael. Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Kanisius. 2006.
Souyb, Joe Soef. Agama-Agama Besar Di Dunia. Jakarta: Al Husna Zikra. 1996.
http://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme, pada tanggal 17 April 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme, pada tanggal 17 April 2014
Michael Keene, Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm.172.
Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, (Jakarta: PT Golden Terayon Press, 2001), hlm. 36.
Joe Soef Souyb, Agama-Agama Besar Di Dunia, (Jakarta: Al Husna Zikra, 1996), hlm. 186.
Ibid.,, hlm. 191.
http://ernysulis5.blogspot.com/2014/01/agama-taoisme.html, pada tanggal 17 April 2014
Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar,hlm.39.
http://ernysulis5.blogspot.com/2014/01/agama-taoisme.html, pada tanggal 17 April 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme, pada tanggal 17 April 2014
Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, hlm. 45-46.


2 komentar:

  1. Penyebaran ketiga keyakinan tersebut dan akhir bersatu dalam filosofis orang China, dalam sejarahnya apakah juga menggunakan kekerasan seperti perang? Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @frans mambo : Jika dilihat dari sejarah perkembangan ketiga agama tersebut saya belum menemukan sumber yang menyebutkan terjadinya peperangan dengan latar belakang permasalahan agama khususnya ajaran Buddha, Taoisme dan Kongfusius. Namun sebaliknya ketiga ajaran tersebut malah menyatu dan hampir sulit dibedakan oleh masyarakat awam. di Indonesia sendriri ada aliran Buddhist yang bernama Tri Dharma, yang bila dikaji secara mendalam adalah ajaran dari Buddha, Taoisme dan Konghucu.

      Hapus